New Era

Detik waktu kembali berlalu. Apa yang telah terjadi biarlah terjadi. Tidak usah lagi mengulik dan mengungkit kisah lama yang telah lama tinggal nama. Memoar usang yang menyebabkan luka. Oleh sebab itu, mari bangkit lupakan kisah pahit kala itu. Waktu yang tidak bisa diputar kembali, mengharuskan kita untuk tegar melangkah ke depan dan menjadikan lembaran pelajaran untuk dapat melompat lebih tinggi.

Hakikatnya, manusia datang dan pergi. Panggung kehidupan berganti aktor. Ibarat sebatang pohon, setiap pribadi mengenal masa tunas, tumbuh, kukuh perkasa, lalu lemah menua dan ujungnya punah. Suka-duka, senyum-tangis, dan hitam-putih kehidupan selalu menyertai setiap orang dalam keterlemparan menuju kematian.

Kini, mulailah membuka Era Baru. Babak episode yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Bekali diri dengan tameng-tameng yang menguatkan dan mengokohkan agar diri tidak tumbang di tengah perjuangan. Sebab, perjalanan masih panjang. Masih ada bahu-bahu yabg harus ditegakkan. Keyakinan dan kepercayaan harus senantiasa ditanamkan.

Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di masa depan. Pasti akan ada banyak tantangan yang menghadang, baik dengan aktor lama maupun baru. Meski demikian, kita tidak perlu gentar. Justru, dengan adanya kehadiran mereka, kita akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Menjadi sosok yang lebih bijak sebelum menentukan langkah. Karena kita tidak mau mengulangi kesalahan yang sama. Terjebak dalam tipu daya manusia. Bagaimanapun, sebaik-baiknya manusia ia pasti mempunyai kemungkinan untuk mengecewakan.

Jadi, kita tidak boleh mudah menaruh kepercayaan kepada seseorang. Kenali dan analisa terlebih dahulu sebelum kita melangkah lebih jauh. Jika ada yang mendapat persentase besar untuk menorehkan luka, maka antisipasi dengan cara menjauhinya. Kita jaga diri kita dari pengaruh orang-orang toxic. Sekali lagi, mari kita buka Era Baru!.

Wallahu a'lam bi al-shawaab.