Puisi: Ibu (MR:16)

 


Aku ditegur

Katanya aku berlaku nglindur

Aku dimarah

Katanya aku onar dan bertindah salah

Aku dinasehat

Katanya aku nakal dan tak semangat

 

Ibu . . .

Sungguh dikau mulia

Penuh kasih dan petuah

Padahal tak pernah lelah

Penuh cinta dan perhatian

Padahal banyak berkorban

Penuh ide dan motivasi

Padahal keterbatasan kerap menghampiri

 

Tanpa balas jasa

Engkau ikhlas melimpahkan bahagia

Gurat letih beradu senyum

Tak lekang lepas dari wajah menua

Bersabar membimbing dan mengarahkan

Anakmu yang butuh asupan dukungan

 

Jiwamu bagai mentari

Yang menyinari raga dan jiwa ini

Hadirmu bagai lindungan sayap Illahi

Yang setia menjaga dan menghangatkan tubuh ini

Teguran, marah dan nasehat adalah hal yang dinanti

Sebab hal itu sangat berarti dalam hidup ini

 

Terima kasih Ibu

Engkau sudi membersamai

Menapak tangga demi tangga takdir

Merawat dari buaian hingga lahat

Semoga, Allah memberi berkah dan selamat

 


Puisi: Ibu (MR:16) Puisi: Ibu (MR:16) Reviewed by Wahyuni Tri Erna on November 23, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

top navigation

Diberdayakan oleh Blogger.