Apa mau dikata
Eksistensimu sebatas fatamorgana
Membayang dalam sudut mata
Terekam jarak
Terpotret masa
Tapi, semesta belum tunjukkan
keberpihakannya
Di antara bermilyar kesempatan
Aku ragu
Hati yang dililit duri itu
Akankah ikhlas melepas barang
satu waktu?
Haruskah dengan bombardir peluru
baru tahu?
Atau hujaman ribu belati agar
hati tidak lagi beku?
Sekalipun bisa, pasti sudah ku
rangkul
Meminimalisir sendu
Melenyapkan semu
Antara lingkaran jarak yang
mengelilingiku
Kesan kala itu
Pesan yang terungkap dalam kurun
waktu
Saat langit bersemu
Saat rona jingga menggores di
putih-biru
Nyatanya palsu!
Hanya luka dan haru
Akupun tak memahami keadaanku
Mungkin tubuhku tlah lumpuh,
Pikirku
Laiknya sekadar nama di nisan berbatu
Tidak ada komentar: