Bersabar Tanpa Tapi, Bersyukur Tanpa Tepi



Apa yang akan kamu rasakan jika tiba-tiba penglihatanmu lenyap. Hanya gelap yang menyergap. Apa yang akan kamu lakukan bila seluruh fungsi tubuhmu tidak lagi dapat digunakan alias lumpuh total? Kamu tidak bisa bergerak dan hanya dapat terbaring di ranjang? Atau apa yang akan kamu rasakan jika orang-orang yang kamu sayangi tiba-tiba meninggalkanmu bahkan membencimu. Dapatkah kamu membayangkannya?

Segala hal yang terjadi dalam hidup adalah sebuah keniscayaan. Oleh sebab itu, hal baik maupun hal kurang menyenangkan seperti yang penulis contohkan di atas semata-mata datangnya dari Sang Pencipta. Kita, manusia adalah lakon hidup dalam skenario yang dikehendaki-Nya. Tugas kita hanya menaati tata aturan yang telah dibuat-Nya tersebut dengan sebaik-baiknya dan menjauhi larangan yang tidak dikehendaki-Nya. Kuncinya adalah bersyukur atas nikmat-Nya & bersabar atas ujian-Nya.

Sebagai hamba Allah SWT, manusia seyogyanya senantiasa mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya, baik itu nikmat lahiriah maupun batiniah. Bayangkan  betapa banyak hal kecil yang tanpa kita sadari adalah anugerah dari-Nya. Contoh saja mekanisme yang terjadi di dalam tubuh kita. Meski beberapa ilmuwan sudah meneliti dan mengetahui rahasia dibalik mekanisme tersebut, tapi percayalah bahwa masih banyak hal magic yang belum kita ketahui dan hanya Dia lah yang mengetahui rahasia tersebut.  

Perkembangan teknologi yang kian pesat di masa depan apakah tidak bisa menguak rahasia tersebut? Terlintas satu pertanyaan tersebut, bagi penulis jawabannya adalah mungkin!. Iya, kenapa tidak? Perkembangan teknologi yang memudahkan manusia meski tidak dapat kita pungkiri juga ada dampak negatifnya, kemungkinan mempunyai peluang dapat memecahkan logaritma-logaritma rahasia tersebut. Namun jangan sampai overthinking. Tetap Allah SWT saja yang menentukan dan menghendaki bisa atau tidak bisanya manusia. Kita tetap harus berikhtiar karena masa depan masih menjadi misteri. 

Perihal sabar seringkali dikaitkan dengan ujian yang menimpa manusia baik itu ringan sampai berat dan sifat manusia saat hendak menginginkan sesuatu tapi sulit tercapai. Setiap insan di muka bumi pasti pernah mendapatkan cobaan. Justru hal tersebut adalah pertanda ia masih diberikan kehidupan. Ujian kepada manusia tidak dapar diprediksi kapan datangnya, bagaimana wujudnya, dalam kondisi seperti apa dan dimana ujian tersebut terjadi. Poinnya, ketika ujian datang menghampiri manusia harus sabar akan ujian tersebut dengan berdo'a sembari berusaha mencari jalan keluar solusinya.

Ujian yang bagi beberapa orang dianggap sebagai hal menyengsarakan, tapi sejatinya adalah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada kita. Sebab, ujian akan menjadikan manusia naik tingkat derajatnya di mata-Nya apabila benar-benar bersabar menghadapinya. Ibarat kata, ujian kehidupa  adalah ujian akhir sekolah siswa yang harus dilewati agar dapat naik ke jenjang kelas berikutnya. Jadi, jangan sampai kita menyalahartikan ujian tersebut. Meski berat dan terkadang menyiksa kita, membuat batin dan fisik kita terguncang, tapi Jangan Menyerah!

Waallahu a'lam bi al-Shawaab. 


Bersabar Tanpa Tapi, Bersyukur Tanpa Tepi Bersabar Tanpa Tapi, Bersyukur Tanpa Tepi Reviewed by Wahyuni Tri Erna on Juli 01, 2023 Rating: 5

Tidak ada komentar:

top navigation

Diberdayakan oleh Blogger.